Sabtu, 01 Maret 2014

Mengenal Seni Rupa Menjadi Bisa Berseni

Mengenal Seni Rupa Menjadi Bisa Berseni

Bila ditanyaka masalah seni rupa, mungkin bayangan yang akan kita jawab pertama adalah menggambar. Sejak kapan bisa menggambar?
Bila ini untuk saya, saya akan jawab saat saya di SD . alasannya adalah karna saya tidak pernah masuk TK. Hahaha…….
Untuk masalah menggambar saat SD itu saya lebih menganggapnya mencoret atau istilahnya menyeket, kebiasaan itu karna saat menyeket atau menggambar di buku, hanya mementingkn rasa kepuasan apalagi pada masa anak-anak.
Mungkin lebih spesipiknya dimana saat saya masuk SD , di desa Rarang, yang mngkin Sekarang Namanya SDN 5 Rarang, nah ada cerita menarik dimana sat itu saya masih berumur 5 tahun, sebenarnya pada saat itu saya belum harus masuk SD , namun karna saya ingin sekolah saja makaya saya di masukin SD sama Orang tua saya, itupun mungkin saya yang termuda untuk masalah umur. Senengnya, saat itu saya merasa menjadi yang Rangking tertinggi .he… kenapa tidak Rangking saya  di asaat itu 11. Disana saya tidak mengingat kalau masalah menggmbar di buku, namun saya ingatnya mulai banya mencoret buku saya dengan skeet-seketnya adalah saat Kelas 3 SD.
            Hampir semua buku catatan saya ada gambarnya, entah itu di sampul depannya ataupun di isinya, ya mugkin klo ada yang kosong karna catatan yang setengah halaman. Terlebih saat mengerjakan PR Sekolah di rumah. Selesai mengerjakannya hal yang mungkinsaya lakukan adalah berbarung tidur-tiduran menggambar sponsbob. Ataupun menggambar kartun yang pada saat itu mungkin kartunnya popular di kalangn anak-anak yg sering menonton, bahkan juga menggambar tokoh-tokoh superhero, bahkan yang sangat saya ingat adalah menggambar Power Ranger.
            Beranjak ke bangku SMP, tepatnya saya di SMPN 1 Terara di kecamatan saya, saat itu media lain yang jadi korban saya selain buku adalah meja belajar. Dimana di kelas VIII D saya menggambar tokoh kartun yang sangat terkenal yakni Nuruto dan Avatar, mungkin kalau di lihat sekarang gambar itu masih ada, karna saya menggambarnya cukup besar di meja. Nah.. jika teman-teman mikir pasti mencoret-coret tembok juga, saya akan jawab tidak, karna sampai sekarang saya tidak pernah mencoret baik itu gambar ataupun tulisan di tembok sekolah. Hanya saja teman-teman yang alai yang sering menulis di tembok, ya kebanyaan yang di tulis nama orang yang di sukai ataupun tulis kata-kata cinta. Seperti yang kebenyakan kita lihat klo masih di bangku SMP.
            Beranjak ke SMA di SMAN 1 Terara, banyak hal yang saya dapatkn masalah menggambar ataupun tentang seni, karna di SMA kegiatan seni yang pernah saya lakukan adalah, lomba Kaligrafi, membuat Grafiti, bahkan tentang perpektif juga saya dapat di sana.
            Selanjutnya di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali dimana seni saya perdalam, hal-hal yang blum saya dapatkan ataupun saya tau namun disin baru saya bisa bait tentang teknik ataupun menggambar baik ngelukis dengan baik.
Mungkin saya juga harus Berbagi Ilmu dimana klau unsur-unsur desain deni rupa adalah; Titik, Garis, Bidang, Ruang, Pencahayaan, Warna,dan Tekstur.
Maksudnya dari titik baru tercipta garis-garis, baik itu garis lurus,putus-putus lengkung dsb, dan terciptanya suatu bidang yang klo di gabungkan menjadi ruang. Dan untuk lebih hidupnya atau tamak bagus memiliki pancahayaan, warna ataupun yang lainnya..

Berbagi Belajar Seni.
            Dalam seni rupa, mungkin agar qta mahir baik itu dalam menggambar ataupun menyeket adalah belajar giat dan pastinya tekun. Untuk wal mungkin dimana mencba membuat garis , baik itu garis putus-putus, garis gelombang, ataupun lingkaran-lingkara, coba itu di uat berulang kali di selembar kertas A3 atau A4 supaya tangan terbiasa atau mahir membuat garis berylang ulang
Contoh:



Berikutnya mencoba dengn mewarnai, membuat suatu gambar dan di warnai dengn cat air atau cat poster, hal yang perlu di perhatikan adalah sipat dari cat tersebut, mksudnya seperti cat air, sifatnya adalah transpan, jadi digunakan transparan supaya warna yang lain tampak ketika di tumpuk, lain halnya dengan cat poster yang sipatnya menutupi atau tebal.
Atau hal lain adalah belajar membuat sudut berat dari sepidol dengn teknik pointilis, tujuannya belajar perubahan warna dimana harus tampak berat dan tidaknya
Contoh:
Dari pointilis, cat air, cat poster


Setelah mengenal sifat dari warna yang digunakan, bru kmudian lanjut untuk  mnggambar ataupun mewarnai, baik itu gambar flora ,pauna ataupun yang lainnya.
Contoh  :


Setelah mencoba dengen bahan peper/kertas, baru mencoba belajar dari kanvas, mencoba membuat  campuran warna, bahan yang mungkin di sediaan adalah cat acrilik atau cat minyak, belajar mencampur warna, mencoba mengenal warna supaya tidak tampak kaku di lukisan
Contoh:
Cat Acrilik:

Cat Minyak:


Itulah mingkin untuk awal sebagai motivasi pembaca, supaya selalu berkarya, dan menjadi maju


Semoga pembukaan singkat ini bermanfaat buat para pembaca. J







Tidak ada komentar:

Posting Komentar