Sabtu, 31 Oktober 2015

Perkembangan karya anak-anak

Pembahasan Karya Anak-anak

1.       Dewa Putu Sudiarta

Gambar : Doc.Rido Amriadi

Nama :Km Verona Marmika, Kelas IV SD
                Pada karyanya ini, veroa menggambarkan bentuk motif berulang dan diwarnai dengan pensil warna. Pada proses pembuatan karya dewa tidak mengikiti roses pembuatan karyanya namun mengambil karya yang sudah di nilai di sekolah. Pada karya ini kita bias menganalsis setidaknya gambar yang di buat sudah bias membuat simetris dan tampak rapi untuk anak kelas 4 sd.
2.       Wayan Ginastra

Gambar : Doc.Rido Amriadi
Nama :  I Nengah Adi Artama,
Sekolah : TK Astana Yoga, Umur 5 Tahun
       Pada karya ini, ia mencoba menggambarkan bentuk layang-layang. Pada proses pembuatan karyanya obyek yang digambar dilatarbelakangi karna kesukaan bermain layang-layang. Pada segi umur yakitu 5 tahun, anak masuk masa prabagan, jadi tidak salah menggambar atau berkarya sesuai dengan apa yang di ingat saat itu

Gambar : Doc. Rido Amriadi
Nama:  Ni Putu Yuni Kusuma Yanti
SDN 4 TamanBali, Kelas 4 SD
Pada anak yang masih kelas 4 Sd mungkin hasil gambar yang seperti ini sangatlah jarang, namun tidak untuk NI Putu Yuni KUsuma yanti, dia bisa menggambarkan apa yang orang dewasa gambarkan. Meski dengan meniru obyek gambarnya. Hal ini lantas membuat I Wayan Ginastra  mengatakan anak ini berbakat dalam hal menggambar meski ia masih kelas 4 SD dan seorang anak perempuan. Keseringan melihat I Wayan Ginastra berkarya di rumah, membat Yuni Kusuma sering memperhatikan dan mungkin menyukai dengan namanya menggambar.
Pada proses pewarnnaan juga, anak ini sudah memahami bentuk realistis dari pohon dan burung sebagai obyek gambar.  Dan penggambaran obyek tertata rapi seperti obyek yang ditirunya.

3.       Komang Juliawan
Gambar 1
Gambar: Doc.Rido Amriadi
Pada Obyek yang di gambar, menggambarkan obyek ikan. Dimana menggunakan media kertas origami sebagai warna ikan tersebut. Pada proses pembuatan gambar Komang Juliawan mengatakan teknik yang di pakai adalah teknik yang di ajarkan disekolahnya. Kemudian anak ini sangat jeli dimana warnanya tertata rapid an memiliki kesabaran dalam proses berkaryanya.

Gambar 2
Gambar: Doc.Rido Amriadi

Pada gambar ini, anak menggambarkan keadaan tentang apa yang di alami sang anak, seperti obyek yang di gambar. Dimana obyek yang digambar adalah menceritakan tentang kayu bangunan dan bunga disekita rumah. Pada poses penciptaan karya Komang Juliawan memancing sang anak menggambar dengan menceritakan apa di sekitar tempat tinggal sang anak.

Sumber : Mata Kuliyah Perkembangan peserta didik
Analisisis : Komang Juliawan, Wayan Ginastra, Dewa Putu Sudiarta

Minggu, 18 Oktober 2015

Tentang Sertifikasi Guru

A.    Sertiifkasi Guru
Syarat mengikuti seleksi program PPG Pendidikan Profesi Guru 2015 untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG)serta juga cara mendaftar PPG perlu untuk diketahui dan juga dipahami oleh para guru baik dilingkungan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Kemendikbud maupun para guru di bawah Kementrian Agama Kemendag.
Pada tahun 2015 PPG atau Pendidikan Profesi Guru akan menggantikan PLPG dalam rekrutmen para guru yang berhak mendapatkan Tunjangan Profesi, pada prosesnya PPG sendiri sedikit berbeda pola dengan PLPG atau cara sebelumnya pada proses perkembangan sertifikasi guru.
Hal ini oleh karena PPG yang kebanyakan sekarang ini dikenal mempunyai beberapa kriteria dan syarat seperti halnya menempuh pendidikan kuliah layaknya kompetensi akademik bagi seorang mahasiswa.
Namun terjadi hanya pada pendidikan profesi Guru, bukan itu saja dengan lulusan kompetensi non pendidikan yang serumpun bisa menjadi guru yang tersertifikasi asal lulus dalam kuliah PPG ini.
Untuk itulah cara mendaftar program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2015 perlu untuk diketahui oleh para rekan-rekan guru di seluruh indonesia dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan tunjangan profesi guru satau sertifikasi guru di tahun 2015 nantinya.

B.     Sertifikasi Tunjangan Profesi Guru Tahun 2015
Mekanisme proses program PPG tahun 2015 seperti informasi yang banyak beredar di kalangan guru dalam rangka mendapatkan tunjangan sertifikasi tahun 2015 ini bahwa PPG sendiri bukan tanpa kekhawatiran bagi seorang guru yang masih aktif mengajar saja.
Hal ini bisa dibayangkan mesti para guru kuliah lagi selama satu tahun, dengan rincian 6 bulan tatap muka dan 6 bulan praktek lapangan adalah bagian dari mekanisme PPG itu sendiri.
Dalam hal Sertifikasi Guru, Pemerintah Indonesia dan juga Kementrian Pendidikan dan kebudayaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki pelaksanaan program sertifikasi guru. Komitmen tersebut diwujudkan dengan memperbaiki sistem dan cara regulasi, pelaksanaan, sampai ke dengan tingkat evaluasi program tersebut.
Berbagai upaya perbaikan di sektor peraturan program sertifikasi guru direalisasikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, menggantikan peraturan yang berlaku sebelumnya.
Esensi dari peraturan baru tersebut adalah memberikan ruang serta juga ikut mendukung pelaksanaan dan peranan guru demi meningkatkan profesionalisme para guru di Indonesia.Profesionalisme guru diharapkan berdampak pada peningkatan mutu, kreativitas, dan kinerja guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Perbaikan pelaksanaan program sertifikasi guru tahun 2015 nantinya adalah sekurang-kurangnya diimplementasikan dalam empat hal sebagai berikut antara lain :
1.      Penetapan peserta melalui sistem online.
2.      Uji kompetensi.
3.      Perankingan dimulai dari usia, masa kerja, golongan.
4.      Penjadwalan.
Perbaikan pelaksanaan tersebut menjadi tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP).
C.    Persyaratan Mengikuti PPG Sertifikasi Guru 2015
Berikut hal-hal yang terkait dengan Syarat-syarat Calon Peserta Sertifikasi Guru 2015 yang masih prediksi dan menganut serta merujuk kepada Syarat Sertifikasi 2014-2015 di tahun yang lalu yaitu antara lain adalah sebagai berikut
1.      Telah memiliki Nomor Unik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Bagi guru yang mengajukan NUPTK baru pada tahun 2013 melalui sistem PADAMU NEGERI akan menerima dokumen S11 sebagai tanda bukti kepemilikan NUPTK baru.
2.      Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kecuali guru Pendidikan Agama. Sertifikasi Guru Pendidikan Agama Kemenag 2014-2015dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama.
3.      Sudah menjadi guru pada suatu satuan pendidikan (PNS atau bukan PNS) pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)ditetapkan tanggal 30 Desember 2005. Bagi guru yang menjadi guru setelah Undang-undang tersebut disahkan, besar kemungkinan akan mengikuti sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPG).
4.      SK kepegawaian guru bersangkutan seperti yang tercantum pada poin 3 diatas haruslah SK CPNS/PNS atau SK Honor yang ditanda tangani oleh kepada daerah atau a.n kepala daerah dalam hal ini Gubernur/Walikota/Bupati atau SK Gutu Tetap Yayasan (GTY) yang ditanda tangani oleh ketua yayasan. Adapun SK pengangkatan sebagai pegawai yang ditanda tangani kepala sekolah/komite tidak dihitung.
5.      Pendidikan terakhir harus sudah S1/DIV dari perguruan tinggi terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.
6.      Bagi guru yang tidak memenuhi poin 5 diatas, tetapi sudah berusia diatas 50 th dengan masa kerja diatas 20 th atau guru yang memiliki golongan IV/a.
7.      Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dan berusia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan.
8.      Belum memasuki usia 60 tahun pada tanggal 1 Januari 2014 yang akan datang.
9.      Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti PLPG yang menyebabkan tidak mampu mengikuti PLPG, maka LPTK BERHAK melakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaannya dalam PLPG.


Sumber : http://hamizann.blogspot.co.id/2014/11/Syarat-Sertifikasi-Guru-PPG-2015.html, Diakses pada 12 September 2015, Pukul 14.23 wita

MENGANALISIS KARYA ANAK-ANAK

 Menganalisis karya anak-anak

Gambar 1
Gambar : Oleh Rido Amriadi

a.       Nama : Muhammad Rafael
Umur : 4 tahun
Sekolah: TK Al_Badriyah Rarang
Pada gambar anak  ini, ia mencoba mengambarkan bentuk seperti gambar rumah, manusia, dan bintang. Di lihat dari karyanya dan umur anak ini, sangat sesui karna masih berada di masa corengan/ masa mencoreng yakni berkisar dari umur 1-4 tahun. 
Obyek yang di buat, diwakili oleh garis-garis dan lingkaran untuk menegaskan obyek yang di buat. Obyek yang di buat, kita bisa ketahui saat menanya sang anak di saat membuat gambar/ saat menggambar.
Kelebihan yang terdapat pada karya ini menurut saya (1) pada gambar ini, dapat di lihat gambarnya belum terpengaruh dari gambar anak dewasa, seperti pada umumnya anak dewasa sering menggambar pemandangan, gunung kembar, rumah yang perpola, dsb.(2)anak ini kreatif atau bebas tanpa tekanan, karna dimana pada gambarnya full obyek dalam satu kertas, ini berarti ia tidak mementingkan komposisi seperti orang dewasa gambarkan(3) pewarnaan pada gambar yang di buat mewakili warna yang di sukai, seperti halnnya hanya mencoreng saja dan menggambar sesui yang dia mau.


Gambar 2
Gambar : Oleh Rido Amriadi

a.       Nama : Umi Nabila Aisah
Umur : 9 tahun
Sekolah : SDN 5 Rarang

            Pada gambar ini, Nabila Aisah menggambar beberapa obyek gambar seperti, pegunungan, pohon, bunga, laut, dan rumput yang berulang. Gambar seperti ini mungkin banyak kita temukan di lingkungan kita, entah dari mana asal mulanya sehingga anak-anak sering menggambar gunung kembar, dan sebagainya. Dalam gambar ini mungkin bisa di tangkap setidaknya ada pengaruh dari orang dewasa yang mungkin biasa menggambar seperti ini, atau mungkin di ajarkan dari pendidiknya.
            Pada tahap atau masa Nabila Aisah, berada pada tahapan Masa Realisme Cerapan yang berkisar dari usia 9-10 tahun,  di masa ini anak  bisa mengatur warna sesuai yang dia lihat, seperti pemikirannya yang gunung itu hijau (subur, banyak pohon), tanah yang coklat, batu-batu yang berwarna hitan, , rumput hijau, laut yang biru, dan matahari yang orange. Pewarnaan obyek  Ini bias dipengaruhi dimana tempat anak tinggal.

Gambar 3

Gambar : Oleh Rido Amriadi
a.       Nama :  Dandi Azmi
Umur : 16 Tahun
Sekolah : SMAN 1 Kopang

Pada tahap ini, anak sudah melewati masa realisme atau menggambar obyek sesuai yang dilihatnya yang berkisar dari usia 9- 12 tahun. Pada gambar ini anak membuat obyek sepeda motor, manusia, dan ungkapan kata dari orang pada gambar. Di gambar ini, yang ingin disampaikan anak adalah bahwa ia memiliki sepeda motor pespa yang baru dan ia sangan senang sekali,”ungkap dandi azmi saat ditanya yang di gambar”.
            Di gambar ini, saya menganalisa anak bersentuhan dengan emosi atau perasaan saat berkarya( menggambar). Ini jelas sekali karna gambar berkaitan denga yang pernah di alaminya.
Dalam segi ke kreatif-an, anak ini bias di bilang cukup kreatip karna menggambar tanpa melihat obyek melainkan menuangkan peraasaan yang dirasakan.
  
Gambar 4
Gambar : Oleh Rido Amriadi


a.       Nama : Dina Nirmala
Umur : 12 tahun
Sekolah  : SDN 5 Rarang
            Pada gambar berikutnya ini, ada beberapa obyek yang di gambarkan seperti kupu-kupu, lebah, dan bunga. Pada proses menggambar kelebihannya adalah, Nirmala sudah bias mengontrol atau mewarnai dengan baik. Ini mungkin berkaitan dengan masa sang anak yang berada pada tahap/masa realisme. Adapun kekurangan adalah anak menyontek/ melihat gambar lain untuk di gambar kembali. Dalam segi ini mungkin bias dikatakan kurang kreatif atau tidak berimajinasi sendiri. Walaupun pada proses menggambar anak melihat sekilas namun setidaknya ide di lihat dari gambar tsbt.


Sumber : Mata Kulyah Perkembangan Peserta Didik ( Drs. Jajang Suryana)
              Analisis karya oleh Rido Amriadi